05/07/07

Layak menggerutu

Malam itu kami berlima sepakat untuk makan malam di restoran, di sebuah hotel tempat kami menginap. Jam sudah menunjukkan jam enam malam lewat empat puluh delapan menit ketika kami memasuki loby hotel sepulang dari pabrik tempat kami mengadakan konferensi.
Mungkin kami mempunyai pikiran yang sama, capek dan lapar setelah seharian bersitegang dalam konferensi sehingga tawaran yang begitu banyak nan gemerlapnya kehidupan malam dari sebuah kota Bangkok tidaklah membangkitkan selera untuk berburu pengalaman diluar hotel tempat kami menginap. Yang terbayang dalam pikiran hanyalah makan malam sambil ngobrol lalu istirahat karena besok mungkin tidaklah lebih baik dari keadaan dalam konferensi tadi siang. Kamipun sepakat untuk pesan tempat di restoran Italia yang terletak di sebelah kiri dalam loby hotel.

Didepan pintu restoran sudah ada satu orang pelayan wanita dan satu lagi pelayan pria yang siap menyambut setiap tamu yang datang. Keduanya melemparkan senyum dan mengucapkan salam khas Thailand kepada rombongan kami yang mau melangkah masuk pintu restoran, ”Sawadee, kap kun kaap, kap kun kaa”. Kemudian si pelayan wanita dengan hormatnya memberi tahukan kepada salah satu dari kami untuk memenuhi ketentuan pakaian yang mesti dikenakan bagi pengunjung restoran. Seorang kolega saya itu memang hanya menggunakan kaos oblong meskipun luarnya di tutupi dengan jas, namun tetap saja kaos oblong rupanya tidak diperkenan untuk dipakai bagi pengunjung restoran tersebut. Si pelayan juga mempersilahkan kolega saya melihat semacam papan pengumuman di sebelah kiri pintu masuk. Sepintas saya lirik memang ada gambar kaos oblong dicoret selain gambar sandal dan celana pendek di coret. Perdebatan kecil terjadi namun akhirnya kolega saya mundur untuk mengganti pakaiannya sementara kami akhirnya mendahului dia masuk restoran.

Waah..mau makan aja pakai aturan yang ketat segala….ribet banget sih….
Ternyata tidak hanya seperti dalam film saja, tapi sekarang saya mengalami sendiri. Untung saja bukan saya yang ditolak untuk masuk restoran.

Didalam restoran kami sempat sebentar membahas kejadian tadi. ”Apa sih kata pelayan tadi?”, tanya saya kepada kolega tadi setelah kembali bersama kami dengan pakaiannya yang berkerah. Dia menjawab setengah menggerutu, ”Gak tahulah, itu hanya omong kosong, peraturan yang konyol, dia bilang saya tidak layak masuk restoran dengan kaos oblong”.
Salah satu kolega saya yang lain malah menggodanya, ”John….ini saatnya menggerutu dan kamu layak menggerutu sekarang…hahahaha..”
Mendengar celetukan itu, John tersenyum juga meski kecut, “ok…and you juga layak mendapatkan ini..”, sahut dia seraya melemparkan potongan kecil roti kering kearah kolega saya yang menggoda.
Kamipun semua tertawa….dan sesaat kemudian melupakan kejadian tadi dengan obrolan lain sambil sibuk menyelesaikan santapan malam sampai tidak terasa, dua jam lebih kami telah menghabiskan waktu hanya untuk ngobrol dan makan malam di sebuah restoran Italia…..yah…itu juga berarti dua jam lebih kami telah layak melakukannya…dan nyatanya bersamaan dengan waktu itu kami belum layak meskipun hanya untuk sekedar keluyuran di luar hotel.

Tidak ada komentar: